Top 3 Dunia: Penyeberangan Rafah, Pasukan Keamanan Hamas

 Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Oktober 2025 diawali oleh penyeberangan Rafah akan kembali beroperasi setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara kelompok perjuangan Palestina—Hamas—dan Israel.

Sementara di urutan kedua, anggota senior Hamas mengatakan pada Jumat bahwa pertukaran tahanan dengan Israel mungkin dimulai pada Senin 13 Oktober 2025 berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza.

Adapun di urutan ketiga, otoritas dalam negeri yang dikelola Hamas pada Jumat menyampaikan bahwa pasukan keamanannya akan mulai ditempatkan di area-area di Jalur Gaza yang ditinggalkan oleh tentara Israel setelah kesepakatan gencatan senjata mulai diberlakukan.

Berikut berita Top 3 Dunia selengkapnya.

1. Menhan Italia: Penyeberangan Rafah Akan Dibuka pada 14 Oktober

MISI Bantuan Perbatasan Uni Eropa di Titik Penyeberangan Rafah (EUBAM Rafah) akan kembali beroperasi setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara kelompok perjuangan Palestina—Hamas—dan Israel.

Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto pada Jumat, 10 Oktober 2025, seperti dilansir Antara, menyatakan penyeberangan itu rencananya dibuka kembali pada Selasa, 14 Oktober 2025.

2. Hamas: Pertukaran Tahanan dengan Israel Mungkin Dimulai Senin

ANGGOTA senior Hamas mengatakan pada Jumat bahwa pertukaran tahanan dengan Israel mungkin dimulai pada Senin 13 Oktober 2025 berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza.

"Pertukaran tahanan mungkin dimulai pada Senin," kata Mousa Abu Marzouk dalam sebuah wawancara yang disiarkan televisi seperti dikutip Anadolu.

3. Gencatan Senjata Diterapkan, Pasukan Keamanan Hamas Berjaga di Gaza

OTORITAS dalam negeri yang dikelola Hamas pada Jumat menyampaikan bahwa pasukan keamanannya akan mulai ditempatkan di area-area di Jalur Gaza yang ditinggalkan oleh tentara Israel setelah kesepakatan gencatan senjata mulai diberlakukan.

Dalam sebuah pernyataan pers seperti dilansir Antara, otoritas itu menyampaikan penempatan pasukan tersebut bertujuan untuk memulihkan ketertiban umum dan mengatasi kekacauan yang ditinggalkan oleh perang yang berkecamuk selama dua tahun dan menimbulkan banyak korban jiwa serta kerusakan yang meluas di seluruh Jalur Gaza